Energi Karate-Do Gojukai
Pendahuluan
Karate-Do
yang lahir dari budaya luhur dari Masyarakat jepang, sejak dikembangkan oleh
para pendiri – pendirinya, diantara Soke Chojun Miyagi pendiri aliran Goju Ryu,
dan hingga saat ini Karate-Do tetap hidup, tumbuh, semakin berkembang pesat dan telah menjadi
bagian kehidupan Masyarakat diseluruh dunia, tidak terkecuali di negeri kami
Indonesia.
Latar
Belakang
Karate-Do
sudah dikenal oleh seluruh Masyarakat, sebagai karakter dan budaya masyarakat
jepang dengan nilai – nilai luhurnya, banyak orang mengenalnya sebagai nilai
“Bushido”. Sebagian masyarakat khusus Asia juga memiliki nilai – nilai karakter
dan budaya yang sama dengan nilai Bushido, dan masih banyak lagi Masyarakat
dari belahan bumi lainnya mengambil dan menerapkan nilai – nilai luhur tersebut,
yang mereka dapatkan dari Pelajaran – Pelajaran bela diri yang mereka pelajari,
salah satunya dari bela diri Karate-Do, salah satunya yang terafiliasi dengan
International Karate-Do Gojukai Association (I.K.G.A). Dan mereka telah
menjadikan Karate-Do “Gojukai” sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya, dalam kehidupan
sehari – hari, pendidikan, pekerjaan dan lainnya.
Karena dari Karate-Do Gojukai mereka, kami semua memperoleh Pelajaran yang
sangat berharga, bukan hanya sekedar belajar dan berlatih tentang bela diri,
tetapi lebih besar lagi kami semua mendapatkan ilmu tentang nilai – nilai luhur
yang telah membentuk karakter dan menjadi pribadi yang baik.
Energi
didalam
kehidupan sehari – hari kita sering mendengar kata tentang “Energi”,
dan banyak orang mencari energi, banyak orang Lelah atau kekurangan semangat
membutuhkan energi, dan juga banyak orang mendapatkan energi.
Energi
adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang
sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan keberadaannya / manfaatnya, dengan
adanya energi, kita dapat melakukan berbagai aktivitas menjadi lebih mudah.
Bagi seorang karateka energi merupakan
hal yang sangat penting, dengan rutin berlatih karate, seorang karateka akan
mendapatkan berbagai energi positif yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan contohnya berupa kebugaran fisik, sikap
terpuji sebagai seorang kesatria, kesehatan yang baik, kebahagiaan dan lainnya.
Energi
Gojukai Sebagai Beladiri
Selama kami
menjalani Latihan Karate-Do Gojukai secara rutin (terus menerus), dari hari ke
hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun,
begitu banyak manfaat, sebagai bentuk energi yang kami dapat dan rasakan, dan
sangat berguna dalam kehidupan kami, energi – energi tersebut yakni,
1. Semangat
Kata semangat
merupakan senjata kedua setelah tekad atau niat kuat untuk menjalani
latihan dengan penuh tanggung jawab dan jiwa kesatria.
Semangat adalah sesuatu yang mendorong / memotivasi kita untuk bisa berusaha, belajar dan berlatih dengan baik, sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Kebiasaan
dengan sikap semangat ini terbawa dalam kehidupan dan aktivitas kami sehari –
hari, sehingga mebentuk sikap optimis dan tidak mudah menyerah. Pelatih –
pelatih kami selalu meneriakan “Semangat”.
2. Disiplin
Disiplin adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam dirin, menurut peraturan, etika dan norma yang ada. Disiplin merupakan sikap taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
Ciri kas
dari beladiri Karate-Do adalah “Disiplin”, baik disiplin waktu, disiplin fisik,
disiplin ilmu, disiplin berlatih semuanya tercermin pada jalannya proses
latihan – latihan yang di ikuti oleh seorang karateka, di dojonya masing –
masing. Seperti disiplin berlatih yang dilaksanakan secara bertahap, mulai dari
Gishiki, Junbi Undo, Kihon Waza, Kihon Ido, dan seterusnya, disiplin merupakan
mental seorang karateka Gojukai.
3. Berdedikasi
Banyak karateka memahami dedikasi sebagai pengorbanan / perjuangan tenaga, waktu, serta pikiran untuk keberhasilan suatu usaha atau tujuan yang mulia.
Untuk
mencapai hasil yang baik dalam menjalani proses belajar dan berlatih, tentunya
dibutuhkan daya, usaha dan Upaya (perjuangan), baik itu waktu, tenaga, materi
yang tidak kecil. Sehingga kami merasa
perlu untuk menjaga, membina dan merawat apa yang telah kami dapat dan miliki,
khususnya keilmuan Teknik Gojukai (I K G A).
4. Loyalitas
Loyalitas adalah satu di antara sikap yang yang baik dan harus dimiliki oleh seorang karateka gojukai, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari. Loyalitas merupakan komponen penting dari dalam organisasi, kelompok, atau hubungan antar individu. Inti dari loyalitas adalah kesetiaan dan dedikasi.
Karate-Do Gojukai
telah mendidik dan menanamkan
arti loyalitas kami kepada Perguruan Gojukai (organisasi), kepada guru – guru /
pelatih – pelatih kami, terlebih lagi loyalitas terhadap nilai – nilai dan ajaran luhur perguruan Gojukai, yang secara nyata telah membesarkan kita
semua.
“Bukan
kita yang telah membesarkan Gojukai, tetapi Gojukai lah yang telah membesarkan
kita”
5. Sikap
Hormat
Sikap hormat
merupakan hal yang sangat mendasar bagi seorang karateka dalam mencapai hasil
yang baik dalam belajar dan berlatih. Gojukai selalu mengingatkan dan
mengajarkan kita tentang sikap hormat, dimulai saat kita memasuki dojo, bertemu
dengan pelatih (sensei), kakak / adik seperguruan (senpai / kohai), saat upacara
tradisional (Gishiki), saat sebelum memulai latihan, Kihon, Kata, Kumite
dan lainnya, dan sikap hormat sudah menjadi jiwa karateka Gojukai.
Sikap hormat
ini bukan hanya didalam rumah / keluarga Gojukai saja, sikap hormat –
menghormati terbawa dan menjadi kebiasaan positif di kehidupan sehari – hari, terhadap
lingkungan, rekan kerja, saudara, tetangga, kawan bahkan lawan sekalipun.
“Karate
dimulai dengan sikap Hormat, dan diakhiri dengan sikap Hormat”
Didalam dunia
olahraga modern (official sport), dikenal tiga nilai olahraga
yakni Respect, Excelent, Friendship. Sikap hormat menempati
posisi pertama, dimana sebelum bertanding saling menghormati, sesudah
bertanding tetap saling memberikan hormat, kalah menang tetap saling
menghormati, sehingga kita dinilai dengan baik, baik pemenang dan yang kalah
tetap berteman baik.
Kebiasaan
sikap hormat (menghormati) akan menjadikan seorang karateka Gojukai,
sebagai sosok pribadi yang ber-Etika, Sopan, Santun, Tenang, Selalu
Tersenyum, dan pada akhirnya kita akan banyak dihormati oleh orang lain,
sikap hormat merupakan jati diri seorang karateka Gojukai.
6. Kerja Keras
Semua
karateka Gojukai yang telah menjalani Latihan dari waktu ke waktu secara
konsisten, terus menerus, tanpa mengenal Lelah, tanpa berkeluh kesah, mudah di
dikenali dari sikapnya yang Tidak Mudah Menyerah, apa pun kondisinya
seorang karateka Gojukai tetap mampu menjalani dan menyelesaikan tugas Latihan dan melatih dengan
penuh tanggung jawab, sampai tuntas.
Cerminan
sikap kerja keras ini, telah menjadi kebiasaan dan budaya baik, yang selalu
dibawa pada kehidupan sehari – hari dalam menjalan tugas sebagai pekerja,
kayawan, guru, polisi, dokter, dan profesi lainnya.
"Nana
korobi, ya oki" is a Japanese proverb that translates to "fall seven
times, get up eight."
7. Jujur dan Bertanggung Jawab
Sikap jujur merupakan
sikap dasar dan mulia yang dimiliki setiap manusia yang merupakan sikap dasar.
Sikap jujur seorang karateka Gojukai merupakan bentukan dari proses latihan secara
utuh/menyeluruh, totalitas, apa yang telah diucapkan sama denga apa yang
dilaksanakan.
Dalam proses
berlatih jiyu kumite apapun hasilnya seorang karateka harus bernai mengakui
kelebihan lawan dan kekurangan dirinya, apa pun hasilnya menang atau kalah,
berhasil atau gagal, dengan jiwa besar seorang karateka Gojukai harus dapat
menerima dan harus mampu bertanggung jawab atas apa yang telah dicapainya.
Salah harus mampu meminta maaf, gagal pun harus mampu memperbaikinya.
8. Berjiwa
Ke Satria
Didalam banyak studi tentang Jiwa kesatria adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keberanian,
kejujuran, kesetiaan, kehormatan, dan kewajiban. Jiwa kesatria juga berarti
memiliki tanggung jawab, toleransi, pengakuan, pemaafan, dan kasih sayang.
Nilai – nilai tersebut nyaris tidak ada yang terlewat ataupun tertinggal dari nilai
– nilai yang terapkan oleh perguruan Gojukai, yang seluruhnya di digambarkan
dan wujudkan melalui program latihan yang sistematis, cerdas dan jenius,
sebagaimana tersusun dalam Kurikulum International Karate-Do Gojukai
Association.
Seluruh
energi Gojukai yang telah diperoleh oleh karateka Gojukai melalui proses latihan yang konsisten, penuh
dedikasi dan loyalitas akan membentuk kepribadian yang baik bagi seorang
karateka, menjadi sosok pribadi yang unggul, sehingga layak menerima penilaian /
dinilai sebagai sosok karateka Gojukai sejati.
Sejalan
dengan perkembangan jaman dan kebutuhan Pendidikan karakter dibeberapa negara, termasuk
di Indonesia, nilai – nilai luhur dari perguruan Gojukai, menjadi penting dan
berharga untuk disampaikan secara ilmiah dan akademis, pada sesi pelatihan / pembelajaran / perkuliah resmi, sebagaimana telah
dilaksanakan di Universitas Kusuma
Negera Jakarta, Program Pendidikan Olahraga, Karate-Do Gojukai menjadi kuliah wajib,
dengan bobot studi 2 SKS, 6 bulan waktu studi.
Kami merasa bersyukur
karena dapat bertemu, mengenal, hidup, tumbuh besar, belajar dan berlatih
didalam rumah besar yang bernama “Gojukai”
Arigatou Gozaimashu “Gojukai”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar