Senin, 10 Juni 2024

ENERGI GOJUKAI

 Energi Karate-Do Gojukai

 


Pendahuluan

Karate-Do yang lahir dari budaya luhur dari Masyarakat jepang, sejak dikembangkan oleh para pendiri – pendirinya, diantara Soke Chojun Miyagi pendiri aliran Goju Ryu, dan hingga saat ini Karate-Do tetap hidup, tumbuh,  semakin berkembang pesat dan telah menjadi bagian kehidupan Masyarakat diseluruh dunia, tidak terkecuali di negeri kami Indonesia.


Latar Belakang

Karate-Do sudah dikenal oleh seluruh Masyarakat, sebagai karakter dan budaya masyarakat jepang dengan nilai – nilai luhurnya, banyak orang mengenalnya sebagai nilai “Bushido”. Sebagian masyarakat khusus Asia juga memiliki nilai – nilai karakter dan budaya yang sama dengan nilai Bushido, dan masih banyak lagi Masyarakat dari belahan bumi lainnya mengambil dan menerapkan nilai – nilai luhur tersebut, yang mereka dapatkan dari Pelajaran – Pelajaran bela diri yang mereka pelajari, salah satunya dari bela diri Karate-Do, salah satunya yang terafiliasi dengan International Karate-Do Gojukai Association (I.K.G.A). Dan mereka telah menjadikan Karate-Do “Gojukai” sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya, dalam kehidupan sehari – hari, pendidikan, pekerjaan dan lainnya.


Karena dari Karate-Do Gojukai mereka, kami semua memperoleh Pelajaran yang sangat berharga, bukan hanya sekedar belajar dan berlatih tentang bela diri, tetapi lebih besar lagi kami semua mendapatkan ilmu tentang nilai – nilai luhur yang telah membentuk karakter dan menjadi pribadi yang baik.

 

Energi
didalam kehidupan sehari – hari kita sering mendengar kata tentang “Energi”, dan banyak orang mencari energi, banyak orang Lelah atau kekurangan semangat membutuhkan energi, dan juga banyak orang mendapatkan energi.


Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan keberadaannya / manfaatnya, dengan adanya energi, kita dapat melakukan berbagai aktivitas menjadi lebih mudah.


Bagi seorang karateka  energi merupakan hal yang sangat penting, dengan rutin berlatih karate, seorang karateka akan mendapatkan berbagai energi positif  yang sangat bermanfaat dalam kehidupan contohnya berupa kebugaran fisik, sikap terpuji sebagai seorang kesatria, kesehatan yang baik, kebahagiaan dan lainnya.


Energi Gojukai Sebagai Beladiri

Selama kami menjalani Latihan Karate-Do Gojukai secara rutin (terus menerus), dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun, begitu banyak manfaat, sebagai bentuk energi yang kami dapat dan rasakan, dan sangat berguna dalam kehidupan kami, energi – energi tersebut yakni,


1. Semangat

Kata semangat merupakan senjata kedua setelah tekad atau niat kuat untuk menjalani latihan dengan penuh tanggung jawab dan jiwa kesatria.

Semangat adalah sesuatu yang mendorong / memotivasi kita untuk bisa berusaha, belajar dan berlatih dengan baik, sehingga mencapai hasil yang maksimal.

Kebiasaan dengan sikap semangat ini terbawa dalam kehidupan dan aktivitas kami sehari – hari, sehingga mebentuk sikap optimis dan tidak mudah menyerah. Pelatih – pelatih kami selalu meneriakan “Semangat”.


2. Disiplin

Disiplin adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam dirin, menurut peraturan, etika dan norma yang ada. Disiplin merupakan sikap taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.

Ciri kas dari beladiri Karate-Do adalah “Disiplin”, baik disiplin waktu, disiplin fisik, disiplin ilmu, disiplin berlatih semuanya tercermin pada jalannya proses latihan – latihan yang di ikuti oleh seorang karateka, di dojonya masing – masing. Seperti disiplin berlatih yang dilaksanakan secara bertahap, mulai dari Gishiki, Junbi Undo, Kihon Waza, Kihon Ido, dan seterusnya, disiplin merupakan mental seorang karateka Gojukai.

 

3. Berdedikasi

Banyak karateka memahami dedikasi sebagai pengorbanan / perjuangan tenaga, waktu, serta pikiran untuk keberhasilan suatu usaha atau tujuan yang mulia. 

Untuk mencapai hasil yang baik dalam menjalani proses belajar dan berlatih, tentunya dibutuhkan daya, usaha dan Upaya (perjuangan), baik itu waktu, tenaga, materi yang  tidak kecil. Sehingga kami merasa perlu untuk menjaga, membina dan merawat apa yang telah kami dapat dan miliki, khususnya keilmuan Teknik Gojukai (I K G A).


4. Loyalitas

Loyalitas adalah satu di antara sikap yang yang baik dan harus dimiliki  oleh seorang karateka gojukai, yang  dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari. Loyalitas merupakan komponen penting dari dalam organisasi, kelompok, atau hubungan antar individu. Inti dari loyalitas adalah kesetiaan dan dedikasi.

Karate-Do Gojukai telah mendidik dan menanamkan arti loyalitas kami kepada Perguruan Gojukai (organisasi), kepada guru – guru / pelatih – pelatih kami, terlebih lagi loyalitas terhadap nilai – nilai  dan ajaran  luhur perguruan Gojukai,  yang secara nyata telah membesarkan kita semua.


“Bukan kita yang telah membesarkan Gojukai, tetapi Gojukai lah yang telah membesarkan kita”

 

5. Sikap Hormat

Sikap hormat merupakan hal yang sangat mendasar bagi seorang karateka dalam mencapai hasil yang baik dalam belajar dan berlatih. Gojukai selalu mengingatkan dan mengajarkan kita tentang sikap hormat, dimulai saat kita memasuki dojo, bertemu dengan pelatih (sensei), kakak / adik seperguruan (senpai / kohai), saat upacara tradisional (Gishiki), saat sebelum memulai latihan, Kihon, Kata, Kumite dan lainnya, dan sikap hormat sudah menjadi jiwa karateka Gojukai.

Sikap hormat ini bukan hanya didalam rumah / keluarga Gojukai saja, sikap hormat – menghormati terbawa dan menjadi kebiasaan positif di kehidupan sehari – hari, terhadap lingkungan, rekan kerja, saudara, tetangga, kawan bahkan lawan sekalipun.


“Karate dimulai dengan sikap Hormat, dan diakhiri dengan sikap Hormat”

 

Didalam dunia olahraga modern (official sport), dikenal tiga nilai olahraga yakni Respect, Excelent, Friendship. Sikap hormat menempati posisi pertama, dimana sebelum bertanding saling menghormati, sesudah bertanding tetap saling memberikan hormat, kalah menang tetap saling menghormati, sehingga kita dinilai dengan baik, baik pemenang dan yang kalah tetap berteman baik.


Kebiasaan sikap hormat (menghormati) akan menjadikan seorang karateka Gojukai, sebagai sosok pribadi yang ber-Etika, Sopan, Santun, Tenang, Selalu Tersenyum, dan pada akhirnya kita akan banyak dihormati oleh orang lain, sikap hormat merupakan jati diri seorang karateka Gojukai.


6. Kerja Keras

Semua karateka Gojukai yang telah menjalani Latihan dari waktu ke waktu secara konsisten, terus menerus, tanpa mengenal Lelah, tanpa berkeluh kesah, mudah di dikenali dari sikapnya yang Tidak Mudah Menyerah, apa pun kondisinya seorang karateka Gojukai tetap mampu menjalani dan menyelesaikan tugas Latihan dan melatih dengan penuh tanggung jawab, sampai tuntas.


Cerminan sikap kerja keras ini, telah menjadi kebiasaan dan budaya baik, yang selalu dibawa pada kehidupan sehari – hari dalam menjalan tugas sebagai pekerja, kayawan, guru, polisi, dokter, dan profesi lainnya.

"Nana korobi, ya oki" is a Japanese proverb that translates to "fall seven times, get up eight."


7. Jujur dan Bertanggung Jawab

Sikap jujur merupakan sikap dasar dan mulia yang dimiliki setiap manusia yang merupakan sikap dasar. Sikap jujur seorang karateka Gojukai merupakan bentukan dari proses latihan secara utuh/menyeluruh, totalitas, apa yang telah diucapkan sama denga apa yang dilaksanakan.

Dalam proses berlatih jiyu kumite apapun hasilnya seorang karateka harus bernai mengakui kelebihan lawan dan kekurangan dirinya, apa pun hasilnya menang atau kalah, berhasil atau gagal, dengan jiwa besar seorang karateka Gojukai harus dapat menerima dan harus mampu bertanggung jawab atas apa yang telah dicapainya. Salah harus mampu meminta maaf, gagal pun harus mampu memperbaikinya.


8. Berjiwa Ke Satria

Didalam banyak studi tentang Jiwa kesatria adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keberanian, kejujuran, kesetiaan, kehormatan, dan kewajiban. Jiwa kesatria juga berarti memiliki tanggung jawab, toleransi, pengakuan, pemaafan, dan kasih sayang. Nilai – nilai tersebut nyaris tidak ada yang terlewat ataupun tertinggal dari nilai – nilai yang terapkan oleh perguruan Gojukai, yang seluruhnya di digambarkan dan wujudkan melalui program latihan yang sistematis, cerdas dan jenius, sebagaimana tersusun dalam Kurikulum ­International Karate-Do Gojukai Association.


Seluruh energi Gojukai yang telah diperoleh oleh karateka Gojukai  melalui proses latihan yang konsisten, penuh dedikasi dan loyalitas akan membentuk kepribadian yang baik bagi seorang karateka, menjadi sosok pribadi yang unggul, sehingga layak menerima penilaian / dinilai sebagai sosok karateka Gojukai sejati.


Sejalan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan Pendidikan karakter dibeberapa negara, termasuk di Indonesia, nilai – nilai luhur dari perguruan Gojukai, menjadi penting dan berharga untuk disampaikan secara ilmiah dan akademis, pada sesi pelatihan / pembelajaran  / perkuliah resmi, sebagaimana telah dilaksanakan  di Universitas Kusuma Negera Jakarta, Program Pendidikan Olahraga, Karate-Do Gojukai menjadi kuliah wajib, dengan bobot studi 2 SKS, 6 bulan waktu studi.


Kami merasa bersyukur karena dapat bertemu, mengenal, hidup, tumbuh besar, belajar dan berlatih didalam rumah besar yang bernama “Gojukai”


Arigatou Gozaimashu “Gojukai”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE ENERGY of THE GOJUKAI KARATE-DO

  The Energy of The Gojukai Karate-Do   Introduction Karate-Do, born from the noble culture of Japanese society, has been developed by...